Cara Mengukur Curah Hujan Menggunakan Sinyal Ponsel
Curah hujan bisa menjadi hal yang sulit
untuk diukur. Jumlah hujan yang jatuh di daerah tertentu bisa berubah dari
menit ke menit dan mungkin sama sekali berbeda dari jumlah yang jatuh hanya
beberapa mil jauhnya. Banyak negara kaya menghabiskan sejumlah besar uang untuk
membangun alat pengukur hujan di daerah-daerah berpenduduk padat, dan melacak
tutupan awan menggunakan radar berbasis darat. Tapi di lebih banyak daerah
pedesaan, atau di negara-negara yang kurang kaya, pilihan itu bisa dibatasi
atau tidak ada samanya.
Saat ini, tanpa alat pengukur hujan atau
radar di sana banyak masyarakat tidak memiliki cara untuk mengukur curah hujan
secara akurat. Ini bisa menjadi masalah serius di daerah dimana banjir, monsun,
atau tanah longsor biasa terjadi. Untuk mengatasi masalah ini, beberapa
peneliti menyarankan cara baru untuk mendeteksi curah hujan menggunakan
perangkat yang sudah ditemukan di setiap penjuru dunia: menara sel.
Menara sel membuat pilihan ideal karena
beberapa alasan. Mereka ada dimana-mana, bahkan di negara-negara miskin
sekalipun yang tidak akan pernah mampu membeli peralatan pendeteksi curah hujan
yang mahal. Dan mereka cukup banyak selalu mengirimkan sinyal, yang berarti
mereka dapat digunakan untuk memberikan perkiraan waktu curah hujan secara
real-time.
Proses sebenarnya menggunakan menara sel
untuk mengukur curah hujan cukup cerdik. Hujan menurunkan sinyal sel, dan
pemodelan cerdas dapat bekerja mundur dari kekuatan sel untuk menentukan berapa
banyak curah hujan yang ada di udara. Dengan menggunakan data real-time dari
menara sel, ahli meteorologi dapat mengetahui kira-kira berapa curah hujan yang
diperoleh daerah tertentu tanpa peralatan khusus.
Ini bukan metode yang paling akurat, tapi
yang paling mudah dan termurah, yang membuatnya sempurna untuk daerah tanpa
deteksi curah hujan tradisional. Ini juga membuat pelengkap yang bagus untuk
alat pengukur hujan dan radar tersebut, karena menara sel dapat memberikan
perincian kedua-per-detik dari jumlah hujan, sementara radar terutama bisa
membutuhkan waktu berjam-jam untuk memperbarui.
Konsep ini sudah digunakan di beberapa
wilayah di Afrika, dan ini sedang diujicobakan di Swedia. Tapi tak lama
kemudian, prakiraan cuaca di seluruh dunia mungkin menggunakan data menara sel
selain pengukuran tradisional untuk mencatat curah hujan yang lebih akurat.
Komentar
Posting Komentar